19 Februari, 2008

Jurus-Jurus Sun Tzu

JURUS-JURUS SUN TZU (ditulis ulang oleh MICHAELSON bersaudara, diterjemahkan dan diedit oleh Keluarga SAPUTRA, 2004):

Ketika itu SUN TZU dipanggil untuk menghadap RAJA WU, berkenaan dengan bukunya “The Art of War” (SENI PERANG). Raja Wu sudah membaca ketiga belas Bab bukunya secara keseluruhan, dan sang Raja pun INGIN Sun Tzu untuk UJI TEORI dalam MENGELOLA PRAJURIT.

ATAS SEIJIN Raja Wu, Sun Tzu mengatur 180 wanita cantik dibawa dari istana. Sun Tzu MEMBAGI mereka menjadi 2 KELOMPOK. Masing-masing kelompok dikepalai oleh kedua selir KESAYANGAN RAJA.

Lalu mereka diberi tombak dan Sun Tzu berkata: “Saya asumsikan anda semua tahu BEDAnya DEPAN dan BELAKANG, KIRI dan KANAN, bukan?” Dan, para wanita itu pun menjawab, “TAHU”. Sun Tzu pun melanjutkan: “Ketika ditimpali suara genderang, saya perintahkan ‘mata ke depan’, pandanglah ke depan.....”.

Setelah Sun Tzu menjelaskan komandonya secara GAMBLANG dan para wanita itu setuju bahwa mereka sudah memahaminya. Ketika latihan dimulai dan genderang dibunyikan, dan para wanita itu HANYA TERTAWA, TIDAK SATU PUN yang menjalankan KOMANDOnya. DENGAN SABAR Sun Tzu berkata, ”Kalau PERINTAH dan KOMANDOnya TIDAK JELAS, kalau perintahnya TIDAK DIPAHAMI BETUL, SANG JENDRAL lah yang SALAH”.

Lalu diulangi penjelasannya beberapa kali, tapi ketika genderang dibunyikan untuk mensinyalkan ‘menghadap ke kiri’ masih juga para wanita tersebut itu tertawa. Kemudian Sun Tzu menyatakan bahwa jika KOMANDO sudah JELAS dan PARA PRAJURIT tidak TAAT, MAKA yang BERSALAH adalah PEMIMPIN KELOMPOKnya. Maka Sun Tzu pun memerintahkan agar kedua selir (pemimpin kelompok) kesayangan raja itu dipancung. RAJA WU TIDAK TEGA melihat kedua selir KESAYANGANNYA akan DIHUKUM MATI dan MEMBELAnya.

Tapi, Sun Tzu menjawab, ”SETELAH MENERIMA PERINTAH dari sang PENGUASA untuk MEMIMPIN serta MENGARAHKAN PASUKAN, ADA PERINTAH TERTENTU yang TIDAK BISA saya TERIMA”. Sun Tzu langsung menyuruh kedua selir Raja Wu tersebut di pancung SEBAGAI CONTOH dan menunjuk dua orang penggantinya. Para wanita itu BERLATIH dengan PRESISI TINGGI tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

Tidak ada komentar: