24 Januari, 2008

Bait-Bait Ramalan Jayabaya

Secara singkat dapat disimak dari beberapa bait tulisan Raja Jayabaya dalam bahasa Jawa (telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia – red. Dalam buku Vision 021X103):

Bait 12021X10
Karena itu simak dan perhatikanlah ketika tanah Jawa mempunyai Raja tidak berayah tandanya memakai peci malam (kopiah) bergelar raja malam, kelemahanya wanita cantik yang merayu-rayu bergelar serba agung dan mulia”

Bait 123
“Pantas bila dijuluki komandan perang, yang berani akan menjadi malu, bila menyerang tanpa pasukan, sakti tanpa azimat atau pusaka, bila menang tak menistakan orang lain, kaya tanpa harta, benderanya warna merah putih, simbolnya binatang ternak ditingkahi gong terbuat dari baja.

Bait 1244
Matinya menunggu komando, pimpinan perang Batara Indra ditakdirkan mati bukan karena peluru atau karena kena guna-guna, tetapi karena habis tak berdaya karena lemas….”
Dst. Bait 1221, 124421, bisa diartikan sebagai gambaran/situasi zaman baru merdeka/Orde Lama dan sang pemimpin adalah Bung Karno.

Bait 12021
Ada orang mengaku-aku menjadi Raja, punya pendukung dan prajurit negaranya seperdelapan berseragam hijau warna daun bambu muda, memakai lambang Kartikapaksi menyandang senjata seperti pistol, para pengawal menyandang senapan, ditarik kereta tak berkuda (Tank/Panser), bergerak dengan suara bergemuruh seperti suara lebah yang banyak sekali melanglang diangkasa bagai Gatotkaca kembar seribu sunsum ikan laut naik kedaratan.

Bait 1204421X0210
Tutup tahun Jawa delapan tiga sembilan delapan tiga, tahun masehi sembilan enam-enam (10044214421), tertutup kuali berlumut (topi baja) terkurung oleh lumut laut.




Bait 1200
Itulah pasukan semut hijau yang kehilangan semut merah, tujuh dimasukan sumur jalatunda yang banyak buayanya, itulah lambang datangnya zaman………….
Dst. Bait 12021, 1204421X0210,1200,13021X10, bisa diartikan (tafsiran penulis) sebagai gambaran/situasi zaman Orde Baru dan sang pemimpin adalah Soeharto.

Bait 131
Duduknya seseorang mengaku Raja bersamaan dengan zaman angkara kemurkaan semakin menjadi-jadi, orang semakin bingung banyak yang terpedaya dan masuk jurang, bawahan berani pada atasan, buruh berani melawan majikan, para majikan semakin mapan yang “benyanyi” makin banyak pengikut, orang pandai diputar-putar, orang yang mengerti semakin makan hati.
Dst. Bait 132, 133,1344,1321,134421,13021, adalah suatu gambaran/situasi dizaman Orde Baru sampai dengan diakhir zaman Orde baru dengan munculnya sang pemimpin B.J.Habibie.

Bait 1304421X0210
Ada pertapa agung muncul berasal dari Gunung Kendeng berpakaian serba hitam, membantu orang yang dikerumuni thuyul mengerang, Pendeta itu bergelar bulan Satu Jawa (Sura), berdagang kayu bercabang, berbaju tutup kepala benang lawe, dihormati banyak sekali laki-laki, tetapi usianya tidaklah panjang, hanya setahun jawa merah.
Dst. Bait 144021X10,1441,1442,1443,14444,14421,1444421, bisa diartikan (tafsiran penulis) gambaran/situasi dizaman pemerintahan Presiden kita yang bergelar Kyai Haji yaitu Abdurahman Wachid.

Bait 144021
Bumi semakin lama terasa semakin sempit, sejengkal tanah kena pajak, Wanita memakai pakaian mirip laki-laki, itu pertanda bakal terjadinya perubahan zaman.

Bait 14404421X0210
Banyak janji diingkari, banyak orang melanggar sumpahnya sendiri, manusia senang menipu tidak melaksanakan hukum Allah, barang jahat dipuja-puja, barang suci dibenci.

Bait 14400
Banyak orang hamburkan uang lupa kemanusiaan, lupa kebaikan lupa sanak saudara, banyak ayah lupa anaknya, banyak anak mengusir ibunya, antar saudara saling berbohong, antar keluarga saling mencurigai kawan menjadi musuh, manusia lupa akan asal-usulnya.

Bait 121021X10
Hukuman Raja tidak adil, makin berpangkat jahat dan jahil, tingkah lakunya semua ganjil, yang baik terkucil, berbuat baik manusia malah malu, lebih mengutamakan menipu.
Dst. Bait 1211, bisa diartikan (tafsiran penulis) gambaran/situasi pada saat sekarang dimana Pemimpin/Presiden kita adalah Perempuan (Megawati) dan sayang sekali dalam buku Ramalan Jayabaya (Bagian Akhir) –red. Vision 021X103 tentang Indonesia Masa Lampau, Masa Kini dan Masa Depan. Bait 1212 sampai Bait 1214421 tidak ada (hilang dan rusak), sehingga penulis mengalami kesulitan dalam menganalisa akhir dari situasi dizaman sekarang ini, tetapi apabila kita simak lanjutan tulisan Ramalan Joyoboyo dari Bait berikutnya, yaitu:

Bait 12100
Selambat-lambaynya kelak menjelang tutup tahun ------- ------- ---- (tahun Jawa 100204421X0210) akan ada dewa tampil berbadan manusia berparas seperti Batara Kresna, berwatak seperti Baladewa bersenjata trisula wedha tanda datangnya perubahan zaman, orang pinjam mengembalikan, orang berhutang membayar, hutang nyawa bayar nyawa, hutang malu dibayar malu.

Bait 14421021X10
Sebelumnya akan ada pertanda berupa bintang pari panjang sekali tepat diarah Tenggara, lamanya tujuh malam, hilangnya menjelang pagi sekali bersama munculnya Batara Surya bebarengan dengan hilangnya kesengsaraan manusia yang berlarut-larut, itulah tanda Putra Batara Indra sudah tampak, datang dibumi untuk membantu orang Jawa (Bangsa Indonesia).

Bait 144211
Asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah Timur, sebelah Timurnya Air bengawan, berumah seperti Raden Gatotkaca, berupa rumah merpati susun tiga, seperti manusia yang meledek.

Bait 144212
Banyak orang digigit nyamuk, mati. Banyak orang digigit semut, mati. Banyak suara ganjil tanpa bentuk pengikut makhluk halus, tak kelihatan, tak berbentuk, yang meminpin Putra batara Indra, bersenjatakan trisula wedha, para asuhanya menjadi perwira perang, jika berperang tanpa pasukan, sakti mandraguna tanpa azimat.




Bait 144213
Bergelar pangeran perang, kelihatan berpakaian kurang pantas namun dapat mengatasi keruwetan banyak orang ……. dst.

Bait 1442144
Putra kesayangan almarhum yang bermukim di Gunung Lawu, yaitu Kyai Batara Mukti, ya Krisna, ya Herumukti, menjadi seluruh ajaran (ngelmu), memotong tanah Jawa kedua kali mengerahkan jin dan setan dan seluruh makhluk halus berada dibawah perintahnya bersatu padu membantu manusia Jawa berpedoman pada trisula wedha, pedomanya tritunggal nan suci, benar, lurus, jujur, disertai Sabdopalon dan Noyogenggong.

Bait 1442121
Tiap bulan Sura sambutlah kumara yang sudah tampak menebus dosa, dihadapan yang Maha Kuasa., masih muda sudah dipanggil orang tua (red.-isih timur kaceluk wong tuwa), warisanya Gatotkaca sejuta.

Bait 144214421
Ludahnya mirip api, sabdanya sakti (terbukti), yang bergajulan pasti mati, orang tua, muda maupun bayi tidak ada yang berdaya, minta apa saja pasti terpenuhi, garis sabdanya tidak akan lama,
beruntunglah bagi yang yakin dan percaya, serta menaati sabdanya, tidak mau dihormati orang setanah jawa, tetapi hanya memilih beberapa saja.

Bait 14421021
Pandai meramal seperti dewa, dapat mengetahui lahirnya kakek anda, cicit dan piut anda seolah-olah lahir di hari yang sama. Tidak bisa ditipu karena dapat membaca isi hati, bijak, cermat dan terang tiliknya mengerti sebelum sesuatu terjadi. Mengetahui kakek-nenek anda memahami putaran roda zaman Jawa. Mengerti garis hidup setiap umat tidak khawatir tertelan zaman.

Bait 1442104421X0210
Oleh sebab itu carilah satria itu yatim piatu, tak bersanak saudara sudah lulus weda Jawa. Hanya berpedoman trisula ujung trisulanya sangat tajam membawa maut atau hutang nyawa yang tengah pantang merugikan orang lain. Yang di kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan.



Bait 1442100
Pantang bila diberi hati celaka dapat terkena kutukan senang menggoda dan minta secara nista. Ketahuilah bahwa itu hanya ujian, jangan dihina, ada keuntungan bagi yang dimintai berarti keadaan anda sekeluarga dilindungi.

Bait 1021021X10
Di hadapan Begawan bukan pendeta disebut pendeta bukan dewa disebut dewa seperti manusia-manusia yang bukan kekuatan yang diterangkan dengan jelas, bayang-bayang menjadi terang benderang.

Bait 10211
Jangan heran, jangan bingung itulah Putra Batara Indra yang sulung dan masih kuasa mengusir setan. Air terjun brajamusti pecah memercik. Hanya yang satu ini dapat memberi petunjuk tentang arti ramalan saya tidak bisa ditipu, karena dapat masuk kedalam hati ada manusia yang boleh bertemu tapi ada juga manusia yang belum diijinkan. Jangan iri dan kecewa itu bukan waktu anda memakai Lambang Tanpa Mahkota oleh sebab itu yang menjumpai segeralah menghormati jangan sampai terputus. Menghadaplah dengan patuh keberuntungan ada di anak cucu.

Bait 10212
Inilah jalan bagi yang ingat dan waspada pada zaman serba tidak menentu. Jangan melarang dalam menghormati orang berupa dewa, yang menghalangi akan sirna seluruh keluarga. Jangan keliru mencari dewa, carilah dewa bersenjata trisula wedha itulah sejatinya pemberian dewa.

Bait 10213
Menyerang tanpa pasukan, bila menang tak menghina yang lain rakyat bersuka ria karena keadilan Yang Kuasa telah tiba. Raja menyembah rakyat bersenjatakan trisula wedha, para pendeta juga memuja itulah asuhannya Sabdopalon yang sudah menanggung malu tapi termasyur. Segalanya tampak terang benderang tak ada yang mengeluh kekurangan itulah tanda zaman tidak menentu telah usai. Berganti zaman penuh kemuliaan memperkokoh tatanan menaruh rasa hormat yang tinggi

Tidak ada komentar: