06 April, 2008

Syair Perahu (Hamzah Al fansuri)

Wahai muda, kenali dirimu,

Ialah perahu tamsil tubuhmu,

Tiadalah berapa lama hidupmu,

Ke akhirat jua kekal diammu.



Hai muda arif-budiman,

Hasilkan kemudi dengan pedoman,

Alat perahumu juga kerjakan,

Itulah jalan membetuli insan.



Perteguh jua alat perahumu,

Hasilkan bekal air dan kayu,

Dayung pengayuh taruh di situ.

Supaya laju perahumu itu.



Sudahlah hasil kayu dan ayar

Angkatlah pula sauh dan layar,

Pada beras bekal jantanlah taksir,

Niscaya sempurna jalan yang kabir



Perteguh jua alat perahumu,

Muaranya sempit tempatmu lalu,

Banyaklah di sana ikan dan hiu,

Menanti perahumu lalu dari situ.



Muaranya dalam, ikanpun banyak,

Disanalah perahu karam dan rusak,

Karangnya tajam seperti tombak,

Ke atas pasir kamu tersesak.



Ketahui olehmu hai anak dagang

Riaknya rencam ombaknya karang,

Ikanpun banyak datang menyarang,

Hendak membawa ke tengah sawang.



Muaranya itu terlalu sempit,

Di manakan lalu sampan dan rakit,

Jikalau ada pedoman dikapit,

Sempurnalah jalan terlalu ba'id.



Baiklah perahu engkau perteguh,

Hasilkan pendapat dengan tali sauh,

Anginnya keras ombaknya cabuh,

Pulaunya jauh tempat berlabuh.



Lengkapkan pendarat dan tali sauh,

Derasmu banyak bertemu musuh,

Selebu rencam ombaknya cabuh,

Lâ ilâha illallâh akan tali yang teguh.



Barang siapa bergantung di situ,

Teduhlah selebu yang rencam itu,

Pedoman betuli perahumu laju,

Selamat engkau ke pulau itu.[8]

Tidak ada komentar: